Senin, 04 Februari 2013

7 Ular Mematikan Di Dunia


1. ANACONDA

Salah kaprah sering terjadi saat orang menyebut anaconda, anaconda bukan suatu nama spesies ular tetapi merupakan nama lain dari genus Eunectes. Anaconda walaupun besar ia tidak memiliki bisa, mereka membunuh korbannya dengan membelit dan menekan korbannya hingga pada akhirnya terjadi komplikasi antara sesak napas dan tekanan darah tinggi yang berujung pada pecahnya pembuluh darah.



2. BLACK MAMBA
Ular Mamba Hitam adalah ular berbahaya dari Afrika. Menjadi ular tanah yang tercepat sekaligus mematikan di dunia, dengan kecepatan 20 km/jam.
Gejala awal ketika disengat ular ini adalah rasa sakit di daerah gigitan, meskipun tidak separah seperti ular dengan hemotoxins. Korban kemudian mengalami kesemutan di mulut dan kaki, penglihatan ganda, visi terowongan, kebingungan, demam, air liur berlebihan (termasuk busa dari mulut dan hidung) dan kurangnya kontrol otot. Jika korban tidak menerima perawatan medis, gejala dengan cepat berkembang menjadi sakit perut parah, mual dan muntah, pucat, syok, toksisitas nefrotoksisitas, cardio dan kelumpuhan. Akhirnya, korban mengalami kejang-kejang, serangan pada sistem pernapasan, koma dan kematian. Tanpa antivenin, tingkat kematian hampir 100%, di antara yang tertinggi dari semua ular berbisa. Tergantung pada sifat dari gigitan, kematian dapat hasil pada setiap waktu antara 15 menit dan 3 jam.



3. ULAR DERIK
ular derik
Ular derik mudah dikenali dari bunyi khas getaran ujung ekornya. Saat menyerang ular ini mampu menyodokk hingga lebih dari 2/3 panjang tubuhnya. Ular muda lebih bahaya daripada ular dewasa karena ketidak mampuannya mengontrol jumlah racun yang disuntikkan.

Sebagian besar spesies ular ini memiliki racun hemotoksik yang mampu menghancurkan jaringan dan organ tubuh serta menyebabkan gangguan pembekuan darah. Kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pendarahan yang terus-menerus merupakan gejala umum akibat gigitan ular ini. Jika tidak diobati, dapat berakibat fatal.



4. VIPER

Saw Scaled Viper
Viper dapat ditemukan di setiap tempat di dunia, namun yang paling berbisa adalah saw scaled viper dan chain viper yang ditemukan di Timur Tengah, Asia Tengah ( khususnya India dan Cina ), dan Asia Tenggara. Viper termasuk ular yang cepat marah, bergerak cepat, dan umumnya aktif pada malam hari atau setelah hujan.

Sebagian besar jenis ular ini memeiliki racun yang menyebabkan nyeri pada tempat gigitan, dan segera diikuti dengan pembekakan hebat, serta penurunan tekanan darah dan detak jantung. Sakit parah dapat berlangsung selama 2-4 minggu. Seringkali, puncak pembekakan lokal terjadi dalam 48-72 jam pascagigitan. Kematian dapat terjadi 1-14 hari pascagigitan akibat gagal jantung dan pernapasan.



5. TIGER SNAKE

Tiger Snake
Ular macan (Tiger snake) memiliki racun saraf yang sangat ampuh. Ular ini dapat ditemukan di Australia. Kematian akibat gigitan ular ini dapat terjadi dalam waktu 30 menit, tapi biasanya membutuhkan waktu 6-24 jam.

Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematian akibat gigitan ular macan mencapai 60-70%. Gejala awal adalah rasa sakit lokal di kaki dan daerah leher, kesemutan, mati rasa dan berkeringat, diikuti oleh kesulitan bernapas dan kelumpuhan.

Ular macan umumnya akan lari jika bertemu dengan orang, tetapi dapat menjadi agresif saat terpojok dan menyerang akurasi yang tepat.



6. TAIPAN

Taipan Snake
Satu lagi ular dari Australia, yaitu Taipan, biasanya cukup kuat untuk membunuh sampai 12.000 marmut. Racunnya menggumpalkan darah korban sehinggah menghambat pembuluh arteri atau vena. Biasanya juga mengandung racun saraf yang kuat.

Sebelum ada antibisa, tidak ada catatan korban yang selamat dari gigitan taipan. Kematian terjadi hanya dalam waktu satu jam. Bahkan dengan antibisa pun, sebagian besar korban harus menjalani perawatan intensif.



7. KRAIT BIRU
Blue Krait
Krait biru dapat ditemukan di seluruh Asia Tenggara dan Indonesia. Diketahui 50% gigitan krait biru dapat mematikan, bahkan dengan antibisa sekalipun. Krait berburu dan membunuh ular lain, bahkan mengorbankan krait lainnya. Mereka berkembang baik pada malam hari, dan lebih agresif di kegelapan. Namun, secara keseluruhan, mereka cukup pemalu dan lebih sering bersembunyi daripada melawan.

Bisanya merupakan racun saraf yang 16 kali lebih kuat dari seekor kobra.Sebelum ditemukan antibisa, tingkat kematiannya 85%. Bahkan, jika antibisa sudah diberikan, belum tentu Anda bisa selamat. Kematian biasanya terjadi dalam waktu 6-12 jam setelah tergigit. Bahkan, kematian dapat terjadi saat korban baru dalam perjalanan ke rumah sakit akibat tidak segera mendapatkan perawatan medis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar